top of page
Search

Psikologi di Balik Penetapan Harga: Cara Menarik Pelanggan dan Meningkatkan Penjualan

  • Writer: mohnovil22134
    mohnovil22134
  • Apr 4
  • 3 min read

Dalam dunia bisnis, terutama pada startup, salah satu aspek yang paling krusial untuk meraih kesuksesan adalah penetapan harga yang tepat untuk produk. Banyak bisnis yang mengalami lonjakan popularitas di awal, namun kemudian mengalami penurunan yang signifikan karena perencanaan keuangan yang buruk dan kurangnya pencatatan yang baik dalam proses bisnis. Salah satu cara untuk mencegah penurunan ini adalah dengan memahami psikologi harga dan menerapkan strategi harga yang efektif.

Memahami Psikologi Harga


Sebelum membahas strategi harga, penting untuk memahami bagaimana konsumen memandang harga. Psikologi harga adalah alat yang sangat berpengaruh dalam memengaruhi keputusan pembelian. Berikut adalah beberapa faktor penting yang memengaruhi cara konsumen melihat harga suatu produk:


  1. Harga vs. Ekspektasi Konsumen

    Sebuah produk mungkin dipatok lebih tinggi dari harga pokok produksinya (HPP), namun jika harga tersebut sesuai dengan ekspektasi atau kesediaan konsumen untuk membayar, mereka akan tetap merasa harga tersebut adil. Misalnya, merek-merek mewah seringkali memiliki harga yang lebih tinggi karena diasosiasikan dengan kualitas dan eksklusivitas, dan konsumen rela membayar lebih untuk nilai yang mereka rasakan.


  2. Efek Jangkar (Anchor Effect)

    Fenomena psikologis ini terjadi ketika konsumen membandingkan harga produk dengan harga referensi yang lebih tinggi. Misalnya, jika konsumen melihat jaket seharga Rp 7.000.000, kemudian melihat jaket lain seharga Rp 2.000.000, jaket yang kedua terasa jauh lebih murah meskipun masih tergolong mahal. Dengan menampilkan harga yang lebih tinggi terlebih dahulu, bisnis dapat membuat produk dengan harga lebih rendah tampak lebih menguntungkan.


  3. Rasa Sakit dalam Membayar (Pain of Paying)

    "Rasa sakit" dalam membayar mengacu pada perasaan negatif yang dirasakan konsumen ketika mengeluarkan uang. Untuk mengurangi rasa sakit ini, bisnis sering menggunakan strategi harga yang membagi biaya menjadi pembayaran yang lebih kecil atau memberikan rasa gratifikasi instan, seperti diskon atau penawaran bundling.

Strategi Harga yang Efektif


Memahami psikologi harga dapat membantu bisnis menentukan strategi yang tepat untuk memaksimalkan penjualan dan kepuasan pelanggan. Berikut beberapa strategi harga yang dapat bekerja dengan efektif:


  1. Penetapan Harga Penetrasi vs. Harga Premium

    Harga Penetrasi: Strategi ini melibatkan penetapan harga yang rendah untuk menarik pelanggan dengan cepat dan mendapatkan pangsa pasar. Biasanya digunakan oleh startup atau produk baru untuk mengajak orang mencoba produk, seperti yang dilakukan oleh Teh Botol Sosro.


    Harga Premium: Sebaliknya, harga premium digunakan untuk menciptakan kesan eksklusivitas dan kualitas tinggi. Strategi ini sering diterapkan oleh merek-merek mewah seperti Apple, yang mematok harga tinggi untuk menjaga citra premium.


  2. Harga Berdasarkan Biaya (Cost-Plus Pricing)

    Ini adalah metode harga yang sederhana di mana margin keuntungan tetap ditambahkan ke biaya produksi. Meskipun memastikan keuntungan, strategi ini mungkin tidak mempertimbangkan apa yang konsumen bersedia bayar, yang bisa menjadi kelemahan.


  3. Harga Berdasarkan Nilai (Value-Based Pricing)

    Harga berdasarkan nilai fokus pada persepsi nilai produk bagi konsumen daripada biaya produksi. Strategi ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan konsumen dan kesediaan mereka untuk membayar sesuai manfaat yang diberikan produk.

Kesalahan Umum yang Membunuh Penjualan


Meskipun memiliki pemahaman yang solid tentang strategi harga, banyak bisnis yang melakukan kesalahan umum yang dapat merugikan penjualan mereka. Beberapa kesalahan tersebut antara lain:


  1. Racing to the Bottom

    Banyak bisnis yang mencoba bersaing hanya berdasarkan harga, dengan terus menurunkan harga untuk menarik pelanggan. Meskipun ini mungkin efektif dalam jangka pendek, hal ini dapat merusak margin keuntungan dan mengurangi nilai merek dalam jangka panjang.


  2. Mengabaikan Psikologi Konsumen

    Gagal mempertimbangkan bagaimana konsumen memandang harga dapat menyebabkan peluang yang terlewatkan. Tidak memanfaatkan taktik psikologis harga seperti efek jangkar atau harga berdasarkan nilai yang dirasakan dapat meninggalkan uang yang terbuang.


  3. Tidak Menyesuaikan Harga Seiring Waktu

    Penetapan harga tidak boleh bersifat statis. Banyak bisnis yang membuat kesalahan dengan menetapkan harga dan melupakan hal tersebut. Namun, seiring dengan perubahan kondisi pasar, preferensi konsumen yang berkembang, dan fluktuasi biaya, bisnis perlu secara rutin meninjau dan menyesuaikan harga untuk tetap kompetitif.

Cara Menguji dan Menyesuaikan Harga


Harga bukanlah sesuatu yang bisa dipatok sekali dan dibiarkan begitu saja. Harga memerlukan pengujian dan penyesuaian secara berkelanjutan berdasarkan tren pasar dan umpan balik dari konsumen. Berikut beberapa cara untuk menguji dan menyesuaikan harga:


  1. A/B Testing

    A/B testing melibatkan menawarkan produk yang sama dengan harga berbeda kepada dua kelompok yang terpisah dan membandingkan hasilnya. Ini dapat membantu bisnis menentukan titik harga yang optimal untuk memaksimalkan penjualan dan kepuasan pelanggan.


  2. Pantau Harga Pesaing

    Memantau harga pesaing sangat penting untuk memastikan harga tetap kompetitif. Hal ini juga membantu untuk mengidentifikasi tren harga di industri dan menyesuaikan strategi harga sesuai kebutuhan.


  3. Umpan Balik dari Pelanggan

    Umpan balik langsung dari pelanggan sangat berharga untuk memahami bagaimana mereka memandang harga produk. Survei, ulasan, dan interaksi di media sosial dapat memberikan wawasan apakah pelanggan merasa harga produk tersebut adil dan apakah penyesuaian harga diperlukan.


Penetapan harga adalah keseimbangan yang rumit yang melibatkan pemahaman psikologi konsumen, penerapan strategi yang tepat, dan menghindari kesalahan umum. Terutama untuk startup, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat bagaimana harga produk ditetapkan agar tetap kompetitif dan menguntungkan. Dengan menerapkan strategi harga yang tepat dan secara rutin menguji serta menyesuaikan harga, bisnis dapat menemukan "sweet spot" mereka dan memaksimalkan peluang untuk kesuksesan jangka panjang.


 
 
 

Comments


AKU NOVIL

Blog ini adalah hasil dari perjalanan belajar dan eksplorasi, semoga bisa menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan inspiratif bagi semua pembaca.

UNESA (Universitas Negeri Surabaya)_edit
  • LinkedIn
  • Instagram
  • TikTok
  • Youtube
bottom of page